Temanku, hari ini aku mau mengenalkanmu pada generasi social-holic yang dekat dengan jarak jauh tapi menjauh dengan yang disekitarnya. Aku tahu kamu sudah memprediksi akan timbulnya masa ini dimana kaum mudanya sangat akrab dengan dunia sosial yang dikelilingi wajah dan karakter baru namun seringkali melupakan senyuman untuk ayah ibu, sapaan kepada tetangga kanan-kiri. Inilah generasiku, Gie silahkan jabat tanganku.
bagaimana berbedanya kita,
kamu jurusan sejarah-UI yang gemar politik kampus tapi ndak paham sama bagaimana ekonomi bekerja sedangkan aku anak ekonomi bau kencur yang ga mau terlibat per-aktivis-an dunia kampus dan politik dan tujuannya.
temanmu itu dari tukang becak sampai rektor UI sedangkan aku berteman dengan FB, Twitter dan dunia sosial lainnya. Kamu punya passion dibidang menulis dan memberikan diri sebagai wartawan yang doyan kritik sana-sini tentang betapa tak menariknya orde lama dan baru sedangkan aku cenderung melankolis dan terbuai dengan pemerintah SBY jilid II, paramentri dan jutaan masalah yg mengganjal negri ini. ibaratnya kamu ini idealis untuk kesejahteraan rakyat sedangkan aku duduk tenang dalam menara gading dan tidak terlalu serius memikirkan politik hari ini.
tapi, Gie generasi sekarang juga memiliki kemajuan. kami tanggap akan segala hal ini dibuktikan kalau ada apa-apa di berita kami langsung cuuus berkicau atau masang status. Hebat kan (?) sebatas itu.
kalau kamu mah, langsung demo besar-besaran kalau ada yang menyangkut permasalahan rakyat.
sayangnya kamu pergi Gie, padahal aku berharap kalau kamu hidup lebih lama kamu dapat menyegarkan kami yang muda ini untuk terlibat aksi sosial bagi kepentingan rakyat. semoga setidaknya dengan membaca tulisan-tulisanmu aku bisa berbuat untuk negri ini, dari hal kecil sih macam niat kuliah nyerap ilmu ekonomi supaya nanti pas kerja bisa mempraktekkan ilmu demi orang-orang disekitar sukur-sukur bagi pembangunan Indonesia.
Buku ini HARUS kamu baca, gaees.. bagaimana Gie dicintai dan dikritik lewat tulisannya, bagaimana ia tidak sekadar lahir kemudian mati namun membekas sampai ke ulu hati para sobat atau bahkan yang belum bertatap muka dengannya, seperti aku. Buku ini #inspiring
No comments:
Post a Comment