(Mengapa? ini puisi yang tulus tanpa tendensi, jujur, mengena kalau dibaca sekali kemudian diulangi lagi. Gie, aku ijin menuliskannya yaa..)
Mandalawangi - Pangrango
Senja ini, ketika matahari turun
ke dalam jurang jurang mu
aku datang kembali
ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara
tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
bait 3
bait 4
"Hidup adalah soal keberanian,
menghadapi yang tanda tanya
tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah"
dan diantara ransel-ransel kosong
dan api unggun yang membara
aku terima itu semua
melampaui batas-batas hutanmu
melampaui batas-batas jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966, Soe Hok-Gie
No comments:
Post a Comment