Sunday 26 January 2014

Re-Soluti-On-2014


seringnya menjadikan doa sebagai kebiasaan di awal makan, tidur, berangkat ke kampus membuat aku tidak benar-benar SADAR bahwa doa itu berarti komunikasi dua arah. tahun ini mau belajar berdoa dengan rendah hati dan menyerahkan kuatirku di tanganNya.


menjadi orang yang lebih berpengharapan. 
kadang sulit percaya bisakah Tuhan mengubah kebiasaan buruk-ku?
lebih bijak dalam berbicara karena aku tahu mulutku sering menjadi batu sandungan buat orang lain.



salah satu harapku, mungkin ini.
bertemu dengan seseorang yang Tuhan sediakan
yang menopang bukan menjatuhkan
yang mendekatkan bukan malah menjauhkan diri pada relasi bersama TUHAN.

catatan akhir semester: lima

rasanya baru kemarin poni disibak, tidak berbedak, tangan njarem semua gara-gara nulis essay super panjang tentang "Alasanku berada di FEB UB"
rasanya baru kemarin mencicipi segala mata kuliah berawalan ekonomi-apalah itu sampai pada ekonomi-dan-penerapannya
rasanya baru kemarin berteman dengan anak lintas jurusan kemudian ciut jadi teman se-konsetrasi bahkan  pada akhirnya cuma kenal teman satu kelas
rasanya baru sekarang aku pahami begitu cepatnya waktu bergulir dan hampir tiba di ujung jalan.

semua orang tentu berharap kuliahnya lancar dan patas.
aku juga.
berharap setelah lulus bisa kuliah s2 dengan beasiswa atau kerja sesuai passion setidaknya sesuai konsentrasi kuliah.

akhir semester lima ini, dimana IP jadi tidak benar-benar penting untuk dibanding-bandingkan dengan teman kuliahan.
akhir semester lima ini, berhenti dan mulai fokus "What does The Lord desires of me?"
mulai berpikir dan bertindak dewasa
dan menyadari bahwa kita yang bertanggungjawab atas segala pilihan yang kita buat

hug means huge


suatu hari nanti, bila kita menangis di tengah malam tanpa tahu mengapa kita melakukannya

suatu hari dimana kita merasa kosong dan sendiri padahal dikelilingi tawa dan keramaian

saat itulah sadari, teman
Kau membutuhkan orang lain.
sebuah tatapan mungkin ?

secangkir teh hangat mungkin?

sebuah tepukan di pundak? atau belaian lembut di rambut-mu, mungkin ?

atau sebuah pelukan ?