Monday 19 January 2015

Jatuh Cinta

Suatu hari kami bertiga membahas masalah serius anak muda jaman sekarang. Cinta.

Si Absurd dengan logika yang melampaui ruang waktu berkata, "Jatuh cinta itu berbahaya dia hanya akan mengganggu sistem kerja otakmu dan mengisi pikiran-pikiranmu dengan hal bodoh seperti kerinduan untuk bertemu."

Si Koleris Melankolis berkata, "cinta memang demikian tapi ada sisi-sisi cinta tidak bisa dihindari. Tergantung bagaimana kamu mengontrolnya."

dan yang sedari tadi diam berkata, "Cinta itu anugrah Tuhan. Tuhan yang Maha Kasih, yang Kasih-Nya meluber mengisi hati kita sehingga hal yang bisa kita lakukan adalah membagi kasih itu, Kasih yang dari pada Tuhan sendiri."

Kami pulang dengan makna cinta yang baru.

Look at the birds.


"Cermatilah gambar ini baik-baik", katanya. Tidak ada yang berbeda pikirku. "Lihatlah, burung ini bertengger pada kawat listrik yang memgalirkan tegangan. Jika ia meletakkan kaki yang satu kemudian kaki yang lain maka ia akan mati tersengat namun jika ia meletakkan kedua kakinya maka kemungkinan itu lebih sedikit terjadi." Tidakkah apa yang terjadi kebetulan sebenarnya bukan sesuatu yang "kebetulan"?

Selamat Tinggal Masa Remajaku


"Selamat tahun baru.."

Itulah kata pembuka yang diungkapnya padaku sebagai salam terakhir pertemuan kami. Firasatku mengatakan kami tak akan pernah bertatap muka dan mengurai pikiran berjam-jam seperti yang biasa kami lakukan di taman itu. 
Kami baik-baik saja tentunya. tapi hatiku tidak demikian.
Kadang selama habis dua jam, kami mengisi dengan permainan "jawablah cepat!" seperti "pilih gunung atau laut?" "pilih si A atau si B" dan dia memang hanya menjawab singkat tanpa perlu alasan panjang lebar.
Kadang kami hanya berdiam diri. Memikirkan banyak hal atau aku biasanya tidak berpikir dan melamun.
Kadang kami tertawa lepas dan kadang aku melihat matanya penuh dengan desakan.

(intermezo)
"Struktur perekonomian Jawa Timur dengan tabel I-O, statis atau dinamis, Visi?", dosen itu menjebakku. "Hmm.. statis Pak.. Eh dinamis mungkin Pak.." jawabku sekenanya. "Tabel I-O itu statis." "Kenapa Pak?". "Minggu depan belajar lagi, kamu kurang paham dengan bahanmu sendiri.." 

Statis diukur dengan tabel IO sedangkan dinamis diukur dengan metode regresi. Pendekatannya akan berbeda, demikian pula analisisnya. Kamu statis dan aku dinamis. 

Aku hanya bisa menjawab, "Selamat tinggal masa remajaku.."