Sunday 17 May 2015

(belajar) Otentik

"Hal apa yang menghambatku bertumbuh? Ketiadaan hubungan pribadi yang otentik bersama TUHAN."

mengapa ke-otentik-an penting? karena dengan menjadi apa adanya dihadapan Tuhan, mengakui dosa dan keterbatasan, kita makin mengenal siapa diri kita dihadapan Tuhan. Inilah yang menolongku mengenal diri dengan tepat dan mengerti betapa luas, dalam, lebar, dan panjang belas kasih Tuhan.

aku terlalu sering menutupi perasaanku dengan alasan: aku baik-baik saja kok.
aku tertekan karena berusaha baik dan meniru kehidupan orang lain.
aku belum bisa berdamai dengan kekecewaan, kehilangan, berduka, penolakan.
aku tidak bisa menjadi diri apa adanya.

suatu kali dalam kesempatan mengikuti sebuah kamp "PIT STOP".
Kamp perhentian bagi semua aktivitas, merefleksikan siapa dan mengapa diri kita begini dan begitu, menikmati waktu berdiam diri dan pengasihan Tuhan, belajar lagi disiplin rohani dengan pandangan yang baru, membukakan karakter Tuhan yang Maha-Berbelas Kasih, menguatkan ketaatan sebagai murid.

aku berdamai dengan diriku, aku berharga dan menerima diriku sebagai biji mata-Nya.
aku perlahan dipulihkan dari rasa berduka.
aku merasakan konfirmasi Allah yang berbelas-kasih, melayani kebutuhanku.
aku haus dan lapar akan pengalaman-pengalaman otentik bersama Tuhan.
aku tidak ingin menjadi sulung yang melupakan adik-adiknya yang terhilang dan butuh kasih Kristus.
aku rindu Menyenangkan hati Tuhan.
sampai aku menyatakan "Kristus saja cukup bagiku."


No comments:

Post a Comment